Komisi VIII DPR RI

Fraksipan.com – Komisi VIII DPR RI kecewa dan prihatin melihat pembangunan asrama haji embarkasi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang berlokasi di Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Jum’at 22 April 2016.

Pasalnya, asrama haji embarkasi Provinsi Sumbar yang pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin, tepatnya hari Senin (11 Mei 2015) dan ditargetkan selesai tahun 2017 masih terbengkalai.

Pembangunan diatas lahan seluas 10 hektar itupun direncanakan dalam tahun ini sudah rampung 90 persen. Namun apa yang ditemui rombongan Komisi VIII DPR RI saat meninjau langaung kelokasi, ternyata hanya tonggak-tonggak dan rangka bangunan saja yang terlihat.

Anggota Komisi VIII DPR, Mhd Asli Chaidir (F-PAN) menanyakan kendalanya apa sebenarnya. Apakah kontraktor tidak benar atau bagaimana. “Anggaran pembangunan sudah ada sebesar Rp 100 Miliyar, kok cuma hanya tonggak-tonggak tiang yang berdiri,” ujarnya dengan menambahkan, ini perlu dipelajari dan didalami, kenapa bisa terbengkalai pembangunan ini.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sumbar, Salman K Memed mengutarakan, pembangunan asrama haji terhenti karena pihak kontraktor PT. Ratu Karya (PT RK) tidak membayarkan kewajibannya kepada masyarakat Sungai Buluh terkait pengadaan material bangunan dan gaji pekerja. Di sisi lain, anggaran yang awalnya dianggarkan Rp100 miliar namun hanya bisa terserap setengahnya.

Lebih lanjut Salman menjelaskan, proses perencanaan serta persiapan hingga persoalan Amdal memakan waktu yang panjang, hingga menyisakan waktu penyelesaian pembangunan hanya tiga bulan. “Dengan waktu yang hanya tersisa tiga bulan ini, anggaran yang bisa terserap hanya Rp48 miliar, dan sisa anggaran itu dikembalikan ke kas negara,” ujarnya. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here