Zulkifli Hasan Memegang Tas Pengrajin

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan takjub ketika berkunjung ke pengrajin tas di Sentra Industri Tas Kendal (Sintak), Desa Truko, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal. Melihat kualitas kerajinan yang baik, Zulkifli langsung memesan 2.000 tas.

“PAN pesan 2.000 tas ini untuk Rakernas,” kata Zulkifli sembari membawa sampel tas yang dipesannya, Senin (9/5/2016).

Ketua Umum DPP PAN tersebut berkunjung ke Sintak dalam rangkaian acara Safari Kebangsaan Merajut Kebhinekaan. Saat mengunjungi pusat Sintak yaitu Syufi Collection di samping lapangan Truko, Zulkifli memperhatikan kualitas berbagai jenis tas buatan Kendal itu.

“Kita lobi ke Kementerian Agama, ya. Bagus ini buat umrah dan haji,” jelasnya sambil melihat tas koper.

Ia menegaskan, hasil karya anak bangsa ternyata tidak kalah kualitasnya dengan barang impor. Pemerintah harus memberi dukungan dari beberapa hal antara lain bahan baku, permodalan, dan pemasaran. Zulkifli memborong 2.000 tas juga sebagai bentuk dukungan pemasaran, ia pun berharap agar Kementerian Agama juga bisa andil dengan membeli tas dari Kendal untuk jamaah haji atau umrah.

“Kementerian Agama pesannya di Kendal saja,” imbaunya.

Ketua Sintak, Nurkholis juga sempat berkeluh kesah soal bahan baku dan pemasaran. Ia berharap produk lokal bisa terus bersaing dengan gempuran produk impor yang masuk ke Indonesia dan juga kuat menghadapi masyarakat ekonomi Asean.

“Menghadapi MEA, produk China bagus murah karena kami sendiri buat tas bahan dari China. Ini kelemahan kita,” ujar Nurkholis.

Menanggapi hal itu, Zulkifli mengatakan dukungan pemerintah daerah dan pusat sangat diperlukan sebagai perlindungan. Ia mencontohkan Bupati Kendal, Mirna yang mendampinginnya bisa mendorong produk Sintak dipakai bawahannya dan juga dipamerkan dalam ajang Nasional sampai Internasional.

“UKM ini sederhana tempatnya tapi karya luar bisa. Bagaimana melindungi, tidak impor barang yang bisa dikerjakan anak Indonesia. Perlu itu saja dari pemerintah. Kalau bisa karyanya akan merajai Indonesia bahkan menjadi produk andalan ekspor,” terang Zulkifli.

“Bahan baku memang tidak mudah, tapi jangan impor barang jadinya, kalau bahan baku oke, lah. Nanti di sini rakyat Indonesia akan berkarya mengurangi pengangguran karena bisa bekerja dan kreatif membuat tas,” imbuhnya.

Tas buatan Sintak ternyata sudah banyak dipesan sejumlah perusahaan sebagai suvenir. Bahkan ada tas golf yang mulai diekspor ke Singapura. Kualitasnya setara tas Polo namun dengan harga yang terjangkau. Tas ransel paling mahal dan kuat pun cukup dibayar dengan harga Rp 140 ribu. Jenisnya bermacam mulai ransel, tas pinggang, koper, dompet, tas jinjing, dan lainnya.

Zulkifli tidak hentinya mengagumi kerajinan tas warga Kendal itu. Zulkifli dalam kunjungannya didampingi Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfachri Harahap, Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan, anggota Komisi X DPR RI Yayuk Basuki, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Bendum PAN Nasrullah, Sekretaris FPAN DPR RI Yandri Susanto, anggota DPR RI Riski Sadig dan Teguh Juwarno.(ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here