Foto: TKA diamankan di Banten

Fraksipan.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay kembali menyakatakan bahwa dirinya menerima banyak keluhan masyarakat terkait banyaknya tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia.

“Salah satunya, TKA yang bekerja di pembangkit tenaga uap dan batu bara yang berada di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut,” kata anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional ini dalam siaran persnya, Selasa (9/8).

Oleh karenanya, dia mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan seluruh jajarannya untuk bersungguh-sungguh mengawasi.

Saleh menuturkan, menurut laporan masyarakat, TKA yang bekerja di sana diperlakukan sangat spesial dan lebih diistemawakan. Di samping gaji yang lebih tinggi, mereka juga mendapat fasilitas mess dan akomodasi yang lebih baik.

“Padahal, keahlian para pekerja itu biasa saja. Menurut pengamatan masyarakat, kalau cuma bisa bekerja seperti itu, pekerja Indonesia banyak yang bisa. Tidak perlu memakai TKA,” tandasnya.

Karenanya, menurut dia pemerintah harus mewaspadai fenomena tersebut. TKA Jangan sampai diperlakuan berlebihan yang pada akhirnya akan memimbulkan kecemburuan sosial.

“Apalagi, kedatangan TKA yang jumlahnya cukup banyak ke Indonesia sudah meresahkan. Sementara di lain pihak, lapangan pekerjaan masih sedikit dan tingkat pengangguran pun masih sangat tinggi,” tambahnya.

“Saya sedang reses di Sumut ini. Ada masyarakat yang melaporkan tentang keberadaan TKA asal Tiongkok yang bekerja di Hamparan Perak. Tidak dijelaskan sejak kapan mereka mulai bekerja di sana. Kelihatannya pengawasan Disnaker lokal dan provinsi sangat lemah,” lanjutnya.

Jika pemerintah membiarkan hal seperti ini, Saleh khawatir para pekerja lokal akan merasa terasing di negara sendiri.

“Ini tentu dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan mereka (tenaga kerja lokal). Apalagi, TKA tersebut sama sekali tidak memahami budaya dan adat istiadat setempat,” pungkasnya.(ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here