Hanafi Rais

Fraksipan.com – Pada rabu kemarin salah satu anak buah kapal (ABK) TB Charles berkewarganegaraan Indonesia Mohammad Sofyan (28) berhasil melarikan diri dari cengkeraman kelompok teroris asal Filipina Abu Sayaf,Sofyan melarikan diri dengan cara berenang di laut setelah militan Abu Sayyaf mengancam akan memenggal kepalanya.

Hal ini membuka kembali pertanyaan seputar WNI yang di sandera Abu Sayyaf.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais mendesak pemerintah lebih terbuka soal bebasnya WNI dari tangan Abu Sayyaf. Menurutnya, proses pembebasan 10 WNI yang menjadi sandera hingga saat ini belum ada kejelasan.

“Kita tidak tahu perkembangannya sejauh apa. Hanya menyampaikan kondisi sandera tapi upayanya apa kita juga mestinya lebih tahu. Harusnya memberi perkembangan tidak sekedar kondisi karena oknum Abu Sayyaf sebenarnya sudah menyalahi kesepakatan. Waktu pembebasan pertama menyepakati bahwa tidak ada lagi penyanderaan,” jelasnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/8).

Hanafi juga mengkritik upaya pembebasan sandera yang dilakukan pemerintah Indonesia. Menurutnya, pembebasan sandera seharusnya tidak hanya dilakukan lewat konsep goverment to goverment (G to G), pemerintah harusnya juga menggunakan pendekatan goveement to society.

“Atau mengandalkan masyarakat sipil yang punya jaringan bertahun-tahun, karena mereka sela ini sudah sering mengurusi konflik di Filipina selatan. Setelah bebas, kalau sudah bebas baru membuat kesepakatan pakta kerja sama dengan pemerintah untuk memberantas Abu Sayyaf sehingga dipastikan tidak ada lagi kelompok itu,” tegas anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional itu (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here