Desy Ratnasari, Anggota DPR RI Komisi VIII, Dapil Jawa Barat IV

Farksipan.com – Setelah konflik horisontal yang pernah melanda maluku belasan tahun silam, masyarakat Maluku kini mulai bangkit dengan cepat dari keterpurukan.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Desy Ratnasari mengaku kagum dengan perkembangan pembangunan kerukunan umat beragama di Provinsi Maluku.

“Saya kagum dengan Maluku, masyarakat Indonesia perlu belajar tentang resep atau cara membangun kerukunan umat beragama di daerah ini. Saya ingin menanyakan apa cara yang paling efektif atau metode yang baik untuk mewujdukan kerukunan antar umat beragama di tengah-tengah perbedaan keyakinan kita,” kata Desy dalam pertemuan antara Komisi VIII DPR-RI dengan Pemprov Maluku, di kantor Gubernur Maluku, Selasa (11/1/2016).

Anggota DPR RI dari PAN ini, beberapa kali menanyakan efektifitas dan peran tokoh-tokoh agama dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di daerah ini, sehingga masyarakat bisa keluar dari keterpurukan dan mau hidup berdampingan secara dinamis dan harmonis.

“Bagaimana usaha dan cara yang dilakukan oleh tokoh agama dan FKUB di daerah ini, sehingga masyarakat Maluku begitu rukun. Saya tanyakan ini karena untuk menyatukan dua orang yang berbeda keyakinan hidup harmonis itu susah, apalagi menyatukan jutaan orang,” tanya Desy.

Desy berharap, dengan kondisi yang harmonis saat ini, Maluku akan menjadi ikon sekaligus pusat studi kerukunan umat bergama di Indonesia.

“Kami memberikan apresiasi atas usaha menciptakan kerukunan umat beragama yang hasilnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Maluku,” kata Desy.

Sementara itu, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad yang ikut dalam pertemuan itu mengataan, pembangunan kerukunan umat beragama di Maluku dilakukan secara kolektif melalui peran Pemerintah Provinsi Maluku, tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua komponen lainnya di daerah ini.

“Berkat kerja sama semua pihak, provinsi berjuluk negeri seirbu pulau ini dinobatkan sebagai laboratorium kurukunan umat beragama di Indonesia, dan menjadi provinsi dengan tingkat kerukunan ketiga di indonesia,” paparnya.

Dia mengaku berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah dan juga tokoh agama, tokoh masyarakat serta aparat TNI/ Polri dan semua pihak telah menujukkan hasil positif. Masyarakat kini hidup sangat harmonis dalam perbedaan. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here