Hafizh Tohir Berharap Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Bisa Lebih Besar

399

Fraksipan.com – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Ahmad Hafisz Thohir berharap tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan dapat lebih besar daripada yang dihasilkan. Mengingat, dana dari Pemerintah Pusat yang ditransfer ke Sumsel lebih besar dua kali lipat daripada dana APBD seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota lain di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkannya usai pertemuan dengan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan mitra kerja Komisi XI DPR RI, dalam rangka pengawasan dan dukungan Asian Games 2018, serta pengawasan terhadap kondisi perekonomian Sumatera Selatan, di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sumsel, Kamis (15/2/2018).

Hafisz mengatakan, adanya dana sebesar Rp 6,2 triliun yang digelontorkan dari Pemerintah Pusat ke Provinsi Sumsel, seharusnya Pemprov Sumsel bisa lebih mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi, setidaknya 3,5 basis point pertumbuhan dari rata-rata pertumbuhan nasional. Diketahui, selama tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Sumsel pada triwulan I sebesar 5,14 persen, triwulan kedua naik menjadi 5,26 persen, dan triwulan ketiga mencapai 5,56 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017 tercatat 5,05 persen.

“Sebetulnya cukup membahagiakan, karena di atas rata-rata nasional. Tetapi di lain pihak, perlu dikritisi. Karena sebetulnya kita berharap lebih tinggi daripada itu. Hal ini tentu yang akan kita evaluasi di Pusat, bagaimana selanjutnya supaya tidak terjadi yang kurang kita proyeksikan seperti ini,” kata anggota DPR RI dari F-PAN itu.

Selain itu, Hafisz juga menyoroti adanya potential lost sekitar Rp 7,5 triliun terhadap APBD Sumsel. Hal ini diakibatkan adanya penurunan harga komoditas di sektor Pertanian dan Kehutanan, juga banyaknya para pihak wajib pajak yang berkantor di pusat.

“Akibatnya PPN dan PPH 25 dan 29 itu dilakukan di Kantor KPP yang bersangkutan. Yang kedua adalah, kontraktor-kontraktor pelaku bisnis disini juga banyak terdaftar di BUMN. Sehingga serapannya kepada masyarakat lokal itu di sini tidak terlalu signifikan,” paparnya.

Sementara terkait Gini Ratio di Sumsel, Hafisz menuturkan masih di bawah rata-rata Gini Ratio Nasional. Menurutnya, harapan hidup di Sumsel juga masih kalah jauh dibanding nasional. Sehingga, hal ini menjadi tantangan bagi stakeholder di Sumsel.

“Tentunya, kita minta pejabat di sini untuk lebih meningkatkan. Dan kami juga sebagai wakil rakyat yang mewakili daerah Sumsel juga akan terus memantau perkembangan ini. Karena ini merupakan basis awal Sumsel untuk bisa maju,” ungkap politisi asal dapil Sumatera Selatan itu.

Hafisz menambahkan, tanpa adanya perbaikan Gini Ratio dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), maka kesejahteraan masyarakat Sumsel yang diharapkan itu hanya akan dinikmati oleh segelintir masyarakat saja. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here