Fraksipan.com – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Hafisz Tohir menilai pemerintah perlu mencari solusi baru dalam upaya mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Hafisz menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa hanya melakukan kebijakan yang biasa saja dalam mengatasi pelemahan rupiah.
“Seharusnya menteri-menteri perekonomian RI tidak boleh menyikapi penguatan dollar AS kali ini hanya dengan aksi yang biasa-biasa saja. Harus ada action plan yang diluar dari biasa-biasa saja,” kata Hafisz , Rabu (4/7/2018).
Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai apabila pemerintah tidak merespon pelemahan rupiah dengan kebijakan luar biasa maka kondisi ekonomi nasional akan semakin berat.
Meski begitu, Hafisz memuji langkah yang telah dilakukan Bank Indonesia (BI) dengan mengintervensi pasar dalam mengatasi penguatan dollar AS terhadap rupiah.
“Akan tetapi upaya BI saja belumlah cukup. Karena upaya-upaya tersebut harus langsung disertai dengan kebijakan pemerintah berikutnya yang pro kepada penguatan nilai tukar rupiah, baik dari sisi Makro maupun pada sektor Mikro,” tuturnya.
Masih kata Hafisz, faktor global dinilainya cukup dominan dalam memberikan dampak menguatnya dollar AS, namun harus dilihat juga bahwa pasar domestik kita juga buruk dan perlu diperbaiki.
“Salah satu penyebab jebloknya nilai tukar rupiah karena tingginya tingkat ketergantungan impor, maka saat itu juga kita perlu dollar,” ujarnya. (ed)