Fraksipan.com – Gelaran Hijab Festival diharapkan mampu mendukung potensi Kabupaten Bandung sebagai produsen pakaian hijab yang telah lebih dulu dikenal di Indonesia Sosialisasi lewat gelaran event yang menarik, diharapkan pula mampu menggairahkan kembali ekonomi para pengusaha pakaian hijab serta semua hal yang terkait dengan industri tersebut.
“Dengan menggelar sosialisasi seperti event talkshow dan Hijab Festival ini nantinya hijab diharapkan bukan sekadar dikenal, tapi lebih dari itu menjadi suatu kebutuhan sehingga semua muslimah menggunakannya,” ucap Direktur Mandala Institute, Ahmad Najib Qudratullah kepada wartawan di sela gelaran Hijab Festival 2017 di Hotel Sutan Raja Soreang, Sabtu (15/4/17).
Kedua, imbuh Najib, digelarnya event ini pun dalam rangka mendorong industri fesyen di Kabupaten Bandung, khususnya di kalangan UKM.
“Salah satu caranya bagaimana kita membuat sebuah ruang untuk promosi hijab ini. Anggap saja event ini merupakan inisiatif dari Mandala Institute untuk melakukan promosi di bidang fesyen busana muslimah,” ujar Najib.
Selain ajang promosi, Hijab Festival juga menciptakan ruang kreativitas bagi muda-mudi Kabupaten Bandung sehingga mereka punya ruang untuk mengekspresikan bakat seninya dikolaborasi dengan hijab.
Dan yang lebih penting lagi, Najib pun berharap yang dilakukan pihaknya mendapat dukungan dari usaha kecil menengah (UKM) di Soreang sebab diakui Hijab Festival ini belum maksimal bekerjasama dengan UKM.
“Kalau kerjasama dengan UKM-nya sudah maksimal, saya berharap nanti Soreang bisa jadi tempat trend setter-nya hijab,” kata Najib yang juga anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini.
Seperti diketahui, wilayah Kabupaten Bandung, terutama di Kecamatan Soreang dan sekitarnya, menjadi sentra industri rumahan untuk produk pakaian hijab. Produk mereka menyebar ke seluruh Indonesia melalui Pasar Tanah Abang Jakarta dan Pasar Baru Bandung.
Pada kesempatan itu, Mandala Institute menggelar Hijab Fest Competition 2017 bertema “Glowing Gown on Hijab”. Acara itu terdiri dari Pemilihan Puteri Hijab Mandala 2017 serta gelar wicara (talkshow) tentang hijab. Acara dipandu Lutfia Anesty, Putri Hijab MNC 2015 sekaligus presenter TVRI Jabar. Tampil sebagai bintang tamu Reskita A Purnama, finalis Putri Muslimah Indosiar 2015.
“Acara Hijab Fest kali ini memiliki sedikitnya tiga hal penting. Pertama, hijab adalah panduan bagi pribadi Muslimah tentang bagaimana ia harus bersikap. Kedua, hijab diharapkan menjadi industri yang akan menggerakkan ekonomi Kabupaten Bandung. Ketiga, semoga gelaran ini menjadikan generasi hijab yang akan berdaya dan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya,” urai Najib.
Menurutnya, para muslimah yang tergabung di Mandala Institute akan mendapatkan banyak pelatihan yang menyangkut kepribadian, keterampilan, serta kewirausahaan. Tujuannya, agar perempuan lebih berdaya.
“Saat perempuan berdaya, bukan berarti harus bersaing dengan suaminya. Melainkan diharapkan, mereka akan memperkokoh rumah tangga dan lingkungannya,” tukas Najib. (ed)