Fraksipan.com – Sebanyak 100 nelayan yang tersebar di Kecamatan Mauk, Kronjo, dan Kemiri menerima bantuan alat keselamatan dari Kementerian Tenaga Kerja. Bantuan alat keselamatan tersebut diharapkan dapat menekan angka kecelakaan bagi para nelayan yang akan melaut.
Bantuan alat keselamatan bagi para nelayan diberikan secara langsung anggota Komisi IX DPR RI M Ali Taher di Aula Kecamatan Kronjo, Kamis (17/12).
Dalam kesempatan tersebut, Ali Taher mengatakan keselamatan hal utama yang harus diperhatikan oleh para nelayan yang sedang melaut. Karena pekerjaan yang dilakukan para nelayan di laut berisiko tinggi.
“Tidak jarang para nelayan hilang di laut karena mereka tidak dibekali alat keselamatan yang memadai,” ungkap politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
“Saya sangat bersyukur, melalui Kementerian Tenaga Kerja sebagai mitra kerja Komisi IX akhirnya para nelayan dapat memiliki alat keselamatan saat sedang di laut,” ungkap Ali Taher, menambahkan.
Sekretaris Fraksi PAN MPR RI ini berharap, ke depan pemerintah harus lebih optimal dalam memberikan perlindungan kepada nelayan Indonesia. Tidak hanya hak mereka sebagai warga negara dengan memberikan pelayanan kesehatan, asuransi serta jaminan pendidikan kepada para anak-anak nelayan.
Karena itu menurut Ketua DPP PAN ini, banyak kasus nelayan mengalami gangguan kesehatan dengan gejala penyakit berbeda seperti pada umumnya.
“Karena itu sangat penting bagi pemerintah untuk mendirikan pusat-pusat kesehatan yang khusus melayani nelayan dan pusat kesehatan itu juga didirikan di perkampungan nelayan. Terlebih pemerintahan saat ini telah mencanangkan Indonesia sebagai negara maritim dunia. Dan ketika menyebut Indonesia harus jaya di sektor kemaritiman, hal yang harus diperhatikan adalah para nelayan-nelayan kita,” ujarnya.
Jaminan pendidikan bagi para anak-anak nelayan ditegaskan Ali Taher, adalah prioritas yang juga harus diutamakan oleh pemerintah di pusat maupun di daerah. Karena banyak kasus ditemukan anak-anak nelayan mengalami putus sekolah karena ketiadaan ekonomi keluarga atau mereka membantu orangtua mereka mencari nafkah di laut.
Hal ini lanjut Ali Taher harus segera dicarikan solusinya diantaranya dengan mendirikan pusat-pusat pendidikan di lingkungan perkampungan nelayan berbasis kemaritiman.(ed)