Anang Hermansyah

Fraksipan.com – Anggota Komisi X DPR, Anang Hermansyah meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy melanjutkan program Mendikbud sebelumnya yang belum tuntas.

Menurut Anang, hal ini lebih dibutuhkan ketimbang melemparkan gagasan baru, namun malah menimbulkan polemik di publik.

” Akan lebih baik mendiknas menyelesaikan pekerjaan rumah yang menumpuk di depan mata,” kata Anang melalui keterangan tertulis, Rabu (10/8/2016).

Ia mencontohkan Kurikulum 2013 (K-13) yang dijalankan di era Anies. Program tersebut dinilai bagus namun belum dituntaskan.

Anang juga meminta agar Mendikbud memberi perhatian khusus tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mulai soal infrastruktur dan SDM.

Menurut Anang, PAUD menjadi pintu masuk negara untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang unggul.

“PAUD harus menjadi perhatian serius, negara-negara maju mengalokasikan anggaran secara serius untuk mengurus PAUD. Menteri semestinya memiliki perhatian serius soal PAUD ini,” kata anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional itu.

Adapun mengenai gagasan co-ekstrakurikuler yang digagas Muhadjir, Anang menilai gagasan itu masih bias kota, menurutnya mendiknas perlu memahami kompleksitas masalah pendidikan di Indonesia, seperti kesenjangan di daerah.

Gagasan yang sebelumnya dikenal publik sebagai “Full Day School” itu menjadi sulit diwujudkan merata di setiap daerah.

Sebab, masih ada sejumlah masalah, di antaranya seperti kesenjangan fasilitas infrastruktur, fasilitas penunjang, hingga sumber daya tenaga pengajar.

“Apalagi sampai saat ini ada 10.985 desa yang belum memiliki SD. Semestinya Mendikbud berpikir keras soal ini” tungkas Anang (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here