Fraksipan.com – Dalam sosialisasi kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak republik Indonesia, Hj. Desy Ratnasari, M.Si., M.P bersama ibu-ibu dari posyandu Kabupaten dan Kota Sukabumi melakukan diskusi bersama dengan tema penanggulangan terhadap anak korban pornografi.
Dalam sambutannya Desy berharap bahwa seluruh pihak tidak hanya orangtua dapat melakukan perlindungan yang maksimal terhadap anak-anak. Pengaruh pornografi terhadap anak belakangan ini sangat meresahkan. Ketika hal-hal yang dianggap tabu bagi para orangtua dapat dengan mudah di akses melalui telepon genggam yang diberikan orangtua kepada anak-anak. Mereka lebih mudah mengakses konten-konten orang dewasa karena penggunaan telepon selular atau komputer itu sendiri, terkadang tidak di ikuti oleh parental lock sehingga anak-anak tidak sadar telah berselancar di dunia maya dan kemudian membuka situs-situs pornografi.
“Anak-anak harus kita dampingi dalam tumbuh kembangnya karena anak dengan mudah mengambil informasi-informasi dari luar dan mereka belum mengerti betul mana yang benar dan salah. Anak-anak cenderung meniru apa yang terjadi dilingkungannya. Kita sebagai orangtua tidak bisa menyalahkan anak-anak dan guru-guru yang mendidik mereka karena pengawasan terhadap anak tidak mungkin kita awasi 24 jam”, jelas Desy.
Untuk itu anak-anak seharusnya dapat kita ajak berdiskusi, berbagi cerita dan mendengarkan apa keinginan mereka tanpa ada rasa ingin menggurui, menyalahkan, menghakimi dan menyudutkan mereka.
“Sebagai orangtua harus lebih bijaksana dalam melihat apa yang terjadi kepada anak-anak kita, jangan saling menyalahkan ketika anak-anak menjadi korban dari pengaruh buruk pornografi, sebaliknya rangkul anak-anak, berikan waktu luang kepada anak-anak agar mereka dapat merasakan bahwa kita ada untuk mereka”, tutup Desy. (Ed)
