Fraksipan.com – Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan, mengkhawatirkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. Menurutnya, pemerintah dan Bank Indonesia harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi hal ini.
Pasalnya, akibat semakin melemahnya rupiah, berdampak cukup signifikan dan berpotensi ke arah politis. Hingga siang ini, the greenback sudah mencapai Rp 14.080.
Mengutip data Reuters, Rabu (9/5/2018) pada pukul 12.27 WIB, dolar sudah menyentuh Rp 14.080. Dolar bahkan sempat mencapai angka tertinggi di Rp 14.085 dan terendah Rp 14.055 untuk hari ini. Pagi tadi dolar AS dibuka di kisaran di Rp 14.045. Mata uang Paman Sam itu terus menguat, terutama sejak menyentuh posisi Rp 14.000 pada Senin sore.
“Semakin hari, kurs rupiah semakin melemah. Kita berharap jangan sampai tembus ke angka Rp 15.000, dalam kaitan menghadapi dolar AS. Kementerian terkait dan BI harus mengambil langkah konkret, dengan menstabilkan nilai kurs. Fundamental ekonomi kita harus diperkuat, agar rupiah semakin menguat,” kata Taufik di Jakarta, Rabu (9/5/2018).
Waketum DPP PAN itu menambahkan, jika rupiah semakin melemah, dampaknya akan semakin terasa bagi negara dan pelaku usaha. Pelaku usaha yang menggunakan bahan baku impor, akan keberatan, karena transaksinya menggunakan dolar. Sementara dampak terhadap negara, akan terjadi pembengkakan kewajiban membayar utang luar negeri Indonesia hingga Rp5,5 triliun.
“Selisih pembengkakan ini cukup tinggi, bahkan hingga Rp 5,5 triliun. Dengan begitu, ruang fiskal kita semakin sempit, hanya karena perbedaan kurs itu. Walaupun di satu sisi kita bisa membayar utang jatuh tempo. Negara dan BI diharapkan hadir untuk menstabilisasi kurs ini, jangan sampai tembus Rp 15.000,” tegas Taufik. (ed)