Haerudin: Pemerintah Lemah Menangani Kebakaran Hutan

1752
Seorang Anak Sekolah Dasar Menggunakan Masker Akibat Dampak Dari Kebakaran Hutan.

Fraksipan.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Haerudin menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai tidak siap menangani kebakaran hutan. Penanganan kebakaran hutan yang dilakukan oleh pemerintah sangat lambat. Kebakaran hutan sudah menyebabkan masalah kesehatan yang serius bahkan ada yang meninggal akibat bencana ini.

“Hari ini kita melihat pemerintah tidak serius menangani kebakaran hutan. Pemerintah hari ini kewalahan, padahal ini sudah diprediksi jauh-jauh sebelumnya kalau musim kemarau kita akan terulang”, ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (9/10).

Haerudin juga menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai lemah dalam penindakan pelaku pembakaran hutan. “Pemerintah tidak mampu mengendalikan para pengusaha yang melakukan pembakaran hutan. Padahal pemerintah tahu dan bisa menginventarisir hal tersebut”, ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa di pemerintah, khususnya kementrian kehutanan mempunyai manggala agni, tim khusus yang menangani kebakaran hutan, bahkan ada program khusus tentang penanganan kebakaran hutan. Dari sisi penganggaran DPR mendukung program ini bisa berjalan dengan baik.

Dari sisi manajemen penanganan Haerudin mengharapkan pemerintah harus lebih siap. “Kedepan, sebagai solusi, pemerintah harus sudah tahu jauh-jauh hari proses pengembangan hutan yang sensitif dengan kebakaran, pemetaan harus sudah selesai, titik-titik api yang rawan harus sudah terinventarisir”, ujarnya.

Di samping itu, Pemerintah juga harus mengajak masyarakat, stakeholder untuk bekerjasama menangani kebakaran hutan agar masalah ini bisa terselesaikan dengan cepat.

Terkait fungsi legislasi Komisi IV DPR RI, Haerudin mengatakan bahwa komisi IV mendorong penanganan kebakaran hutan bisa cepat selesai. “Beberapa kali kita RDP dengan kementrian, mendorong agar proses penanganan harus dilakukan secara cepat, hingga proses bantuan dari luar negeri dan lainnya”, katanya. (ed)

Berikut video wawancara:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here