Fraksipan.com – Anggota DPR RI Komisi VIII Hj. Desy Ratnasari, M.Si., M.Psi berkunjung ke Panti Sosial Bina Laras Phalamarta Kementerian Sosial Republik Indonesia, Cibadak, Kab. Sukabumi. Desy hadir pada kegiatan hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan oleh PSBL Phalamarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Jendral Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Bapak DR. Marzuki, Kepala PSBL Phalamarta Ibu Lilit Maskuroh, Kepala Dinas Sosial Kab. Sukabumi Bapak Nasihuddin dan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinsos Kab. Sukabumi Bapak Deny Ludiana.
Dalam sambutannya, Desy Ratnasari menyampaikan bahwa UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, menjadi dasar pemenuhan hak bagi para penyandang disabilitas.
“Banyak dari mereka (Penyandang Disabilitas) yang terabaikan haknya karena ada ketidaksempurnaan dalam UU sebelumnya, seperti pemberian penanganan atau pelayanan bagi para penyandang disabilitas berdasarkan sukarela. Melalui UU No 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas negara hadir untuk menjamin kesetaraan, pemberdayaan, perlindungan hukum dan rehabilitasi sosial bagi para penyandang disabilitas”, jelasnya.
Desy juga mendorong Kota/Kab Sukabumi harus bisa menjadi Kota/Kab Inklusif disabilitas yang mana nantinya Sukabumi menjadi daerah yang ramah terhadap para penyandang disabilitas.
Selain itu ditempat yang berbeda, Anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini melakukan sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kekerasan Seksual Anak (GN AKSA), kepada para orang tua dan siswa/i Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Hamzah Jln. Pelita, Kp. Cipatuguran, Kelurahan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Pelabuhan Ratu.
Desy menyampaikan bahwa pendidikan seksual sudah harus dilakukan sedini mungkin.
“Memang kedengarannya sangat tabu, tapi hal tersebut sangat perlu dilakukan agar anak-anak kita dapat terhindar dari predator seksual. Tingginya kekerasan seksual pada anak di Kota/Kab. Sukabumi dan para tersangka kejahatan seksual ternyata muncul dari orang yang tidak kita duga sama sekali, maka dipandang perlu menyampaikan pendidikan seks sedini mungkin. Jika bukan kita sebagai orang tua, siapa yang akan menjaga anak anak kita?”, paparnya.
Dalam sosialisasi tersebut agar dapat mudah dipahami oleh anak anak, Desy memutar beberapa video tentang bagaimana menolak ajakan dan pemberian serta iming-iming dari orang yang kita tidak kenal. Selain itu, dalam video juga disampaikan bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Di kesempatan yang sama, Desy juga memberikan bantuan Alat Peraga Edukatif bagi anak-anak Paud yang diterima langsung oleh Ibu Reni Masrifah Selaku kepala sekolah Paud Al Hamzah. (ed)