Fraksipan.com – Dalam mengetahui trak record delapan calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pilihan panitia seleksi, Komisi III DPR RI mengaku sedikit kesulitan. Salah satu lasannya, delapan nama yang telah dihasilkan tersebut diketahui tidak pernah menduduki jabatan strategis.
“Saat ini kita sedang ‘tracking’ karena memang calon yang ada tak pernah duduk di jabatan strategis. Ini orang baru, belum teruji. Itulah menjadi kendala kesulitannyaa,” ungkap Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Minggu (6/9).
Sebagai mitra KPK, Komisi III DPR Telah mencari data sebanyak-banyaknya dibantu Tenaga Ahli Fraksi, meski begitu masih banyak informasi yang masih simpang siur.
“Kita memang sudah ada informasi awal dari ICW, Polri, dan PPATK untuk mengetahui rekam jejak capim KPK tersebut,” katanya.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) juga mengaku, yang diinginkan DPR dari capim KPK adalah tidak ada masalah hukum. “Masalah dirinya wajib sudah selesai, tak ada ambisi dan syahwat pribadi,” tandasnya.
Seperti diketahui, Pansel pimpinan KPK akhirnya menyerahkan delapan nama capim KPK ke Presiden Jokowi. Mereka akan menjalani fit and proper test di DPR hingga tersaring 4 orang. Pertama, Saut Situmorang (Staf Ahli Kepala BIN), Surya Tjandra (Direktur Trade Union Center dan dosen Atma Jaya), Alexander Marwata (Hakim Ad Hoc Tipikor), Brigjen Pol Basaria Panjaitan (Mabes Polri), Agus Rahardjo (Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah), Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Sama antar Komisi KPK), Johan Budi SP (Plt pimpinan KPK) dan terakhir Laode Syarif (dosen hukum Universitas Hasanuddin). (ed)
