Ilustrasi prostitusi Anak

Fraksipan.com – Kasus prostitusi anak yang kembali terjadi menuai banyak kecaman yang diarahkan pada kinerja menteri  perempuan dan perlindungan anak , kritikan itu juga muncul dari kalangan DPR RI.

Anggota Komisi VIII DPR RI Kuswiyanto mengkritik Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, tentang rencana kerja dan anggaran kementerian atau lembaga 2017.

Kuswiyanto menganggap rencana kerja Yohana dengan programnya mengakhiri kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak tidak realistis. Program tersebut, menurutnya, tak sesuai kenyataan karena satu demi kasus kekerasan anak dan perempuan terus bermunculan.

“Ini bukan mengakhiri, tapi kasus semakin banyak, dan seperti fenomena gunung es,” kata Kuswiyanto di Ruang Komisi VIII, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyinggung soal kasus prostitusi anak ke kaum gay yang baru diungkap oleh Bareskrim Mabes Polri. Ia pun tak puas dengan komentar Yohana di sebuah media radio yang lebih banyak mengimbau daripada melakukan langkah konkret.

“Harusnya pemerintah action, bukan hanya menghimbau, karena kejahatan sudah di depan kita,” tegasnya.

Menurutnya, akan lebih realistis jika kata “mengakhiri” dalam rancangan kerja tersebut diganti dengan “mengurangi”. Menurutnya, Kementerian PPA tak akan mampu untuk mengakhiri berbagai kasus kekerasan terhadap anak.

“Lebih realistis, kan aneh kemarin bilang akhiri tapi ternyata tidak, jadi hal luar biasa apalagi dengan anggaran yang cenderung turun,” terusnya.

Ia juga mengkritik Yohana yang menurutnya tak mencantumkan penanganan terhadap korban dalam rencana kerjanya.

“Penyelesaian ke korban belum ada, korban yang banyak itu mau diapakan? Kalau pelaku selesai, pidana, itu selesai, itu ranah polisi bukan ranah Ibu,” tegasnya. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here