PTS di Bawah Standar, ini Saran Anang Hermansyah ke Pemerintah

765

Fraksipan.com – Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah meminta Pemerintah tak segan menutup perguruan tinggi swasta (PTS) yang di bawah standar dari Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Menurut anggota Fraksi PAN ini, keberadaan PTS di Indonesia saat ini yang mencapai 4.529 mestinya dievaluasi oleh Kementerian Ristek Dikti. Karena jika tidak ada penataan, masyarakat yang akan dirugikan.

“Penataannya bisa melalui merger sebagaimana disuarakan Wapres Jusuf Kalla, atau jika tidak memenuhi kualifikasi sebagai perguruan tinggi, pemerintah jangan segan-segan untuk menutupnya. Karena yang jadi korban adalah masyarakat,” ujar Anang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Anggota DPR asal dapil IV Jatim ini juga menyoroti kinerja Mensristek Dikti yang di awal menjabat sempat membuat gebrakan dengan menutup sejumlah Perguruan Tinggi yang ditengarai tidak memenuhi kualifikasi.

“Jangan sampai ada kesan, aksi tutup PTS dulu itu hanya jadi ajang pencitraan Menteri saja. Persoalannya saat ini ada 4.529 PTS yang perlu ditata dan dibereskan,” kata Anang.

Ia juga mengungkapkan kualifikasi Perguruan Tinggi Swasta kebanyakan hanya terakreditasi C sedangkan yang A dan B masih sangat minim. Hal ini juga harus menjadi perhatian serius untuk Kemenristek Dikti.

“Banyaknya PTS yang masih terakreditasi C ini sebenarnya bentuk kegagalan Kemenristek Dikti dalam melakukan pembinaan. Jika masih bebal, baiknya usul Pak JK yakni di-merger perlu dipilih atau sekalian ditutup saja. Ini soal SDM anak bangsa, tidak boleh main-main,” ujar Anang.

Anang pun menengarai keberadaan ribuan PTS ini tidak lebih menjadikan lembaga pendidikan seperti korporasi yang berorientasi untung tanpa memikirkan kualitas.

“Jangan sampai mendirikan Perguruan Tinggi seperti mendirikan perusahaan yang memiliki atensi untuk mencari keuntungan. Ini tidak boleh. Meski kita juga fair, tidak sedikit juga kualitas PTS tak kalah berkualitas dari PTN, ini yang harus terus dikembangkan,” pungkas Anang. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here