Fraksipan.com – Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VI, Rizki Sadig, mengajak masyarakat dan semua pihak untuk mengutamakan kebersamaan dalam situasi dan kondisi ekonomi yang sulit seperti ini, mulai dari para elite politik yang saat ini terkesan terbelah dalam dua kelompok besar politik dalam Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
“Kita harus bersatu dan Partai Amanat Nasional sedang memprakarsai kebersamaan dalam menghadapi problema ekonomi yang sedang kita hadapi agar Bangsa ini tidak terpuruk ke dalam krisis ekonomi,” ujar anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu dalam kegiatan sosialisasi MPR tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Kecamatan Wonodadi, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (5/9).
Riski juga berharap masyarakat dapat lebih mengendalikan diri jika ada hal-hal yang kurang berkenan dalam kehidupan di lingkungannya. “Utamakan penegakan hukum dan musyawarah mufakat sebagaimana yang menjadi amanat founding father dalam Pancasila dan UUD 1945,” katanya menambahkan.
“Dalam penyusunan APBN dan APBN-P contohnya, Indonesia pun harus tetap memperhatikan sistem yang digariskan dalam pasal 33 UUD 1945, juga pasal-pasal lain dalam UUD 1945 yang mewajibkan negara ini menyelenggarakan ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Indonesia,” ujar anggota DPR Komisi IX tersebut.
Pada tahun 2008 dan 2012 Indonesia sebenarnya sempat berada dalam ancaman krisis ekonomi global, termasuk dihadapi Amerika Serikat sebagai negara adidaya tunggal di dunia sejak berakhirnya era perang dingin. Amerika harus melakukan reformasi ekonomi dan penyelamatan besar–besaran aset ekonominya termasuk dunia perbankan. Krisis ekonomi tahun 2008 dan 2012 pun dihadapi negara-negara Eropa Barat yang kuat fundamental ekonominya.
“Patut disyukuri pemerintahan RI saat Tahun 2008 dan 2012 itu berhasil mengantisipasi dampak maupun tantangan ekonomi global itu yang sempat menghajar sektor ekonomi riil Indonesia. Selain dikarenakan sistem kebijakan ekonomi Indonesia yang cukup baik saat itu juga disebabkan sektor ekonomi riil yang digerakkan oleh para usaha mikro dan kecil “.
“Usaha kecil dan menengah telah terbukti sejak krisis moneter Indonesia tahun 1998 dapat memperkuat sistem ekonomi Indonesia padahal sektor perbankan dan pelaku bisnis besar goyah menghadapai krisis,” kata Riski mengakhiri. (Ed)