Fraksipan.com – Ketua Komisi VIII dari Fraksi PAN Saleh Daulay menilai penolakan terhadap kedatangan Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan natal di Papua oleh para ketua pendeta karena sedang berduka atas insiden penembakan di Paniai, cukup beralasan.
Saleh menilai penolakan merupakan kritik terhadap besarnya anggaran kenegaraan yang dipakai untuk menghadiri perayaan natal di Papua. Sementara di lain pihak, masyarakat Papua merasa masih jauh dari kecukupan.
Kedua, ada tuntutan agar kasus-kasus kekerasan yang mengambil korban warga papua segera dituntaskan, salah satunya yang terbaru di Paniai karena diduga melibatkan aparat.
“Mereka meminta agar pesan damai ditunjukkan dengan sikap Presiden Jokowi yang mau memberikan perhatian agar kedamaian dan ketenangan bisa terwujud di Papua. Tuntutan itu saya kira sangat serius,” kata Saleh di Jakarta, Senin (15/12).
Karena itu politikus muda ini menyarankan Presiden perlu mengambil sikap guna mengungkap kasus kekerasan yang mereka tuntut dengan membentuk tim investigasi independen. Dengan begitu, masyarakat Papua melihat ada keinginan serius untuk mengungkap dalang dan motif di balik kekerasan yang terjadi.
“Kalau mau tetap datang ke Papua, Presiden Jokowi diharapkan membawa pesan damai berupa terbentuknya tim investigasi tadi. Selain itu, presiden Jokowi juga perlu berjanji untuk memberikan hukuman bagi siapa saja yang terbukti bersalah,” tandasnya. (Editor)