Fraksipan.com – Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan memandang Indonesia harus hadir memberikan solusi konkret terhadap krisis kemanusiaan ini.
“Harus ada solusi terbaik, tanpa mengintervensi politik dalam negeri Myanmar, lebih kepada aspek kemanusiaan dan jangan sampai genosida menghilangkan suatu kaum. Barangkali boleh diusulkan penyelesaian seperti MoU dengan Aceh dengan perjanjian Helsinki,” kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan kepada wartawan, Senin (4/9/2017).
Dalam rangka mencari solusi konkret tersebut, DPR akan membawa masalah krisis kemanusiaan etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar, tersebut di Forum Parlemen Dunia.
“Soal Myanmar itu hal yang sangat serius. Saat paripurna terakhir kebetulan saya mimpin, dari Fraksi PAN, PKS, Gerindra juga menyampaikan interupsi sangat keras,” kata Waketum PAN ini.
Taufik menuturkan, mayoritas fraksi di DPR menyoroti banyaknya korban dalam krisis kemanusiaan ini. Siang ini pimpinan DPR akan menggelar rapat menindaklanjuti usulan fraksi-fraksi agar pemerintah Republik Indonesia mengambil sikap tegas terkait tragedi ini.
“Kita akan rapim, kemudian rapat dengan pimpinan fraksi. Nanti akan kita jadikan rekomendasi politik resmi DPR RI,” kata Taufik.
Bocoran awalnya, Taufik memastikan salah satu rekomendasi DPR adalah permintaan agar nobel perdamaian Suu Kyu dicabut. Suu Kyi dianggap gagal menjaga misi perdamaian dengan pembiaran yang terjadi di Rakhine.
Rekomendasi resmi DPR RI itu akan diteruskan ke forum parlemen dunia yang digelar Bali pada Rabu pekan depan. World Parliamentary Forum ini diikuti oleh 47 negara termasuk Myanmar. Di forum itu, Indonesia akan jadi yang paling santer menyerukan solidaritas untuk etnis Rohingya.
“Karena ini hal yang serius, karena di Rakhine sudah mengarah ke genosida,” pungkasnya. (ed)