Indira Chunda Thita Syahrul

Fraksipan.com – Politik masih di dominasi oleh kaum laki laki, baik dalam pilkada maupun ruang politik lainya.

“Sebenarnya, kita tidak perlu mengembangkan dikotomi figur laki-laki maupun figur Perempuan. Karena letak masalahnya bukan di situ. siapapun yang akan jadi pemimpin harusnya yang memiliki rekam jejak yang baik. Punya visi kepemimpinan yang kuat, dan tentunya pemihakan pada kesejahteraan rakyat. Yang tidak kalah pentingnya adalah tidak punya potensi melakukan korupsi dan memperkaya diri,” kata Wasekjend DPP PAN Indira Chunda Thita Syahrul, sebagaimana dilansir fajaronline.com, Minggu 12/03/17.

Menurut dia, alasan mengapa lambat kaderisasi kepemimpinan politik terhadap perempuan khususnya di Sulsel karena kultur lokal dan budaya politik.

“Diakibatkan pengaruh kultur lokal dan budaya politik kita yang masih meragukan potensi, kemampuan dan kekuatan perempuan. Ditambah masih banyaknya mitos-mitos yang menyelimuti cara pandang kita menyangkut perempuan pada umumnya,” tambah Anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini.

Thita menggambarkan, untuk kepengurusan Parpol saja di semua level , mulai Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan sampai desa masih begitu sulit memenuhi quota 30 persen perempuan.

“Itu artinya dari perspektif ini, resource atau sumber daya politik perempuan masih sangat terbatas,” jelasnya. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here