Fraksipan.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi menilai Indonesia banyak memiliki fakultas Pertanian di berbagai perguruan tinggi. Namun kenyataannya jumlah petani malah menurun.
Bahkan inovasi pertanian yang dikembangkan juga tidak memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi pertanian. Hal tersebut menurut dia, karena mayoritas alat sistim pertanian (Alsitan) yang digunakan masih impor.
“Itu artinya, apa yang dihasilkan oleh pemerintah, swasta dan perguruan tinggi tidak memberikan dampak positif dan tidak applicable, tidak aplikatif, tidak bisa diaplikasikan terhadap pertanian. Inovasi berupa alat pertanian atau benih pupuk pun belum signifikan,” ujar Yoga saat audiensi dengan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, di ruang rapat Komisi IV DPR RI, Rabu, 18/10/2018.
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN itu menganggap bahwa itulah tantangan bagi bangsa Indonesia. Bagaimana dapat meningkatkan SDM (sumber daya manusia) terutama di bidang petanian, meningkatkan entrepreneur atau para wiraswastawan (pengusaha) di sector pertanian, agrobisnis.
Mengingat jumlah para pengusaha di sektor Pertanian di Indonesia masih sangat kecil, yakni sekitar 1,3 persen. Jumlah yang jauh dibawah Negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Filipina yang lebih dari lima persen.
Padahal, menurut dia, sebenarnya masih banyak peluang dalam sektor pertanian yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha. (ed)