Fraksipan.com, Sukabumi – Dimasa reses Hj. Desy Ratnasari, M.Si., M.Psi, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN mengunjungi Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Dalam kunjungannya kali ini Desy mendengarkan aspirasi dari warga waluran terkait Program Keluarga Harapan (PKH).
TKSK yang mendampingi warga waluran dalam menangani pendataan PKH mengungkapkan adanya beberapa warga yang belum mendapatkan kartu PKH dan mereka juga mengatakan bahwa tidak sedikit kartu PKH yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat khususnya bagi warga desa waluran belum tepat sasaran. Dari tahun 2008 ada 326 penerima manfaat kartu PKH, namun saat ini tahun 2016 tercatat penerima manfaat dari kartu PKH terus menurun.
Tidak diketahui penyebab pastinya mengapa warga waluran semakin sedikit menerima manfaat kartu PKH. Untuk itulah warga waluran menyampaikan keluhan mereka kepada Desy Ratnasari selaku Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan sosial bersama Kementerian Sosial RI. Keinginan mereka untuk mendapatkan penjelasan langsung dari pemerintah agar masyarakat benar-benar yakin peruntukan program kartu PKH tersebut tepat sasaran.
Desy menyayangkan bahwa masih ada keluarga yang mampu secara ekonomi mendapatkan fasilitas kartu PKH tersebut. Untuk itu perlu keseriusan dari pemerintah terkait pendataan dan verifikasi data di lapangan yang merata dari provinsi, kota hingga ke kabupaten, Desy mengharapkan kementerian sosial dapat memverifikasi ulang data untuk masyarakat yang lebih berhak mendapatkan kartu PKH di tahun 2018. Masyarakat saat ini sudah mengerti apakah bantuan dari pemerintah itu sudah tepat sasaran atau belum.
Hal senada diungkapkan salah satu warga waluran saat tanya jawab, mereka mengeluhkan banyak bantuan program PKH yang belum tepat sasaran ditambah lagi dengan kurangnya sosialisasi tentang persyaratan untuk mendapatkan kartu PKH tersebut sehingga tidak sedikit warga waluran yang belum mendapatkan manfaat kartu PKH.
Desy juga menyampaikan untuk program lain seperti program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar berharap bahwa pemerintah mampu memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia, tidak hanya 9 tahun namun akan lebih baik jika pendidikan tersebut dapat dibantu oleh pemerintah hingga ke jenjang yang lebih tinggi agar indonesia dapat menciptakan anak-anak generasi bangsa yang berkualitas. (ed)
