Fraksipan.com – Anggota DPR dari Partai Amanat Nasional Yandri Susanto menilai tindakan pengusiran terhadap ustadz Abdul Somad adalah tindakan anti Pancasila dan anti kebhinnekaan. Yandri mengatakan Abdul Somad sebagai pendakwah berhak melakukan pencerahan terhadap umatnya, sehingga harus dihormati.
“Yang dilakukan oknum-oknum masyarakat Bali itu yang tidak patut ditiru dan tidak Pancasilais. Saya kira itu tidak elok ya, justru yang melakukan itu anti Pancasila, anti kebinnekaan,” kata Yandri saat dihubungi, Selasa (12/12/2017).
Yandri berharap agar keanekaragaman tetap dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.
“Kalau kemudian itu harus disamakan, justru salah, sehingga apa yang dilakukan Abdul Somad sudah sangat betul. Tidak bisa disamakan ritual yang dijalankan umat Islam dengan ritual atau ibadahnya agama lain, atau prilakunnya harus sama dengan agama lain, itu tidak bisa dan itu justru tidak sesuai dengan Pancasila, sila pertama,” katanya.
Anggota Komisi II DPR RI ini meminta agar kejadian serupa tidak ditiru oleh masyarakat yang lainnya. Sebab, Yandri yakin kalau ini berlanjut akan menimbulkan masalah yang lebih besar.
“Saya khawatir nanti orang-orang Bali yang tidak punya masalah dan tidak membuat keonaran, malah menjadi korban di tempat lain, dan itu yang mereka pikirkan. Jangan kemudian membuat prilaku seperti itu tidak menimbulkan efeknya, bisa jadi efeknya besar. Sehingga jangan sampai di Republik ini ada oknum yang mengatasnamakan Pancasila dan kebhinnekaan lalu bisa berbuat apa saja,” kata Yandri. (ed)